Daily Life

Rejeki Wow Itu Dicari, Bukan Dinanti

Posted on in Daily Life
Menjemput rejeki berupa hadiah yang beragam yuk! Photo credit to: smartfren.com

Waktu saya kecil dulu, ibu saya pernah bilang, “Rejeki itu beda-beda buat tiap orang. Jadi jangan iri kalau temanmu mendapat rejeki yang berbeda denganmu, karena kamu juga mendapat rejeki dalam bentuk lain.”
Yah, tapi namanya juga anak kecil kan. Masih belum paham nih konsep ‘rejeki’ itu seperti apa. Rasanya sampai saya beranjak dewasa juga saya masih menganggap yang namanya rejeki itu selalu berbentuk barang nyata yang bisa dipegang, dilihat, dan digunakan. Bentuk rejeki yang konkrit, sudah pasti diinginkan oleh siapapun.

Seiring dengan berjalannya waktu, usia saya pun bertambah, dan perjalanan hidup semakin berwarna. Tanpa saya sadari, saya mendapatkan banyak sekali rejeki yang melimpah dari Yang Maha Kuasa. Oke, saya akan breakdown beberapa rejeki yang (menurut saya) paling berkesan dan saya syukuri hingga saat ini, yang telah membentuk jalan hidup saya. Eh, tapi mohon maaf nih ya – ini bukan riya atau menyombongkan diri, tapi sekedar berbagi pengalaman yang mungkin bisa jadi (sukur-sukur) inspirasi atau buat saya sendiri, bahan refleksi diri supaya lebih bersyukur atas apa yang telah saya miliki.

Saya bisa bersekolah di sekolah swasta yang berkualitas, lulus dengan nilai yang cukup baik, dan diterima di dua universitas bergengsi di Jakarta dan Bandung. Tentu saja saya akhirnya memilih untuk melanjutkan pendidikan di universitas swasta di Bandung, karena jurusannya sesuai dengan yang saya impi-impikan sejak SMP. Alhamdulillah, orangtua saya masih punya dana untuk membiayai pendidikan saya ini – karena saya tahu kalau universitas swasta yang saya pilih ini cukup mahal. Tidak semua orang bisa mendapatkan rejeki seperti ini kan? Saya bisa memilih jalur pendidikan sesuai kata hati, memiliki orang tua yang mendukung cita-cita dan hobi saya, dan diberikan fasilitas yang mendukung. Sungguh, ini adalah rejeki yang sangat besar buat saya.

Selama mengenyam pendidikan di kampus tercinta, saya hidup terpisah dari orang tua – alias ngekos. Jadi anak kos di usia 17 tahun buat saya saat itu rasanya campur aduk, hehehe. Antara senang karena bisa lebih bebas tanpa aturan orang tua seperti yang diterapkan di rumah sejak kecil. Tidak perlu dengar omelan harus bangun pagi, tidak perlu diteriakin harus cepat-cepat mandi, bisa pulang larut malam. Tapi juga deg-degan karena harus bisa mandiri – kudu pasang alarm biar bisa bangun untuk kuliah pagi, cari makan sendiri kalau lapar, dan harus pintar-pintar atur duit karena uang saku yang diberikan harus cukup buat biaya hidup sebulan, termasuk makan dan transport. Saat itulah saya benar-benar merasakan bahwa sebagai manusia yang beranjak dewasa, saya harus mulai belajar bertanggung jawab. Baik kepada diri sendiri, juga kepada orang tua yang telah menaruh kepercayaan kepada saya yang tinggal jauh dari mereka. Tentu saja saya nggak mau dong mengecewakan mereka – apalagi sampai mencoreng nama baik orang tua yang telah membesarkan saya selama ini.

Saya juga berkenalan dengan banyak orang dengan kepribadian yang berbeda-beda – kakak-kakak senior di kampus, teman-teman satu angkatan. Mempelajari bagaimana pola pikir mereka, apa yang membuat mereka bersikap seperti itu, dan juga mengajarkan saya untuk memilah mana yang baik untuk diri saya, dan mana yang tidak cocok. Saya bersyukur sekali, saya tinggal di lingkungan yang sangat beragam. Saya diajarkan untuk mengenal rupa-rupa sifat manusia, bagaimana bertoleransi, dan bagaimana membentuk jati diri. Buat saya, ini adalah salah satu bentuk rejeki yang sampai sekarang masih sangat saya syukuri. Rejeki inilah yang membentuk diri saya saat saya menjalani kehidupan sebagai manusia dewasa, hingga saat ini.

Setelah menjalani kehidupan sebagai mahasiswa selama kurang lebih setahun, saya mendapat rejeki lain yaitu kesempatan untuk bekerja sambilan. Kuliah sambil belajar bekerja – buat saya ini adalah rejeki karena tidak semua mahasiswa bisa punya kesempatan untuk mencari uang sambil berkuliah kan. Awalnya saya menjadi babysitter di sebuah sekolah Minggu internasional dekat kampus. Hanya seminggu sekali, tugas saya hanya menjaga anak-anak balita para ekspat di sekolah itu supaya tidak bosan dan rewel selama dua jam. Lama-lama saya diminta oleh beberapa orangtua anak (mereka kebanyakan ekspatriat dari Korea dan Jepang) untuk mengajarkan bahasa Inggris ke anak-anak mereka yang bersekolah di international school. Saat mendapatkan gaji untuk pertama kalinya, walaupun nilainya tidak seberapa tapi waahh, rasanya senang sekali! Akhirnya saya bisa punya uang jajan tambahan – dan di tahun berikutnya saya tidak perlu meminta uang saku dari orang tua karena sudah bisa saya cari sendiri.

Pengalaman bekerja selama masa kuliah membuat saya tidak kaget ketika lulus kuliah dan mulai bekerja beneran. Saya sudah tahu konsep bos dan pegawai – di mana saya harus menuruti aturan-aturan dari atasan dan menjalani kewajiban-kewajiban sebagai seorang pegawai. Kembali lagi saya mendapatkan rejeki berupa pekerjaan yang baik dengan gaji yang layak. Kemudian saya juga mendapat banyak pengalaman dari pekerjaan-pekerjaan saya. Bertahun-tahun bekerja, akhirnya saya menemukan juga apa yang orang-orang bilang sebagai ‘passion’. Ya, saya termasuk orang yang beruntung karena bisa bekerja sesuai passion.

Bukan berarti segalanya mudah lho. tetap saja kita harus berusaha untuk mendapatkan rejeki-rejeki itu kan. Saya juga berusaha sebaik-baiknya, menjalani berbagai kesulitan yang akhirnya membuahkan hasil. Rasa iri karena teman lain tampak lebih sukses daripada saya? Tentu saja selalu ada! Tapi saya berusaha untuk menjadikan rasa iri itu sebagai pemacu supaya berusaha lebih keras lagi agar bisa mendapatkan kesuksesan yang sama – atau kalau bisa sih lebih ya.

Tapi yang namanya rejeki, bisa aja datang tak terduga. Nah, saya kadang suka ngalamin nih ketiban rejeki yang seperti ini. Misalnya saat tiba-tiba ditawari untuk traveling gratis. Karena saya emang hobi traveling, tentu saja buat saya ini adalah rejeki nomplok. Saya jadi bisa jalan-jalan, menjelajahi tempat-tempat yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya, dan mendapatkan banyak insight dan pengalaman seru selama traveling.

Nah, yang paling seru adalah kalau dapat rejeki nomplok dadakan dari kuis atau door prize. Kebetulan nih, saya lumayan sering dapat hadiah-hadiah kaya gini. Biasanya waktu saya datang ke event-event – selain dapat hadiah langsung, juga kebetulan menang lomba yang diadakan. Kadang lomba blog, kadang lomba tebak-tebakan atau semacam cerdas cermat. Pokoknya tau-tau menang aja, hehehe. yah kan namanya rejeki udah ada yang ngatur, jadi saya bersyukur aja sih bisa dapetin rejeki dadakan seperti ini.

Tapi tentu saja, yang namanya jalur rejeki itu harus dicari, bukan serta-merta datang bagai tamu tak diundang. Salah satu jalur rejeki yang lagi saya pantengin nih ada program Rejeki WOW dari smartfren. Program bagi-bagi rejeki ini tersedia di aplikasi MySF yang bisa diunduh di Google PlayStore atau Apple App Store di ponsel. Buat para pelanggan Smartfren pasti sudah familiar dengan aplikasi ini ya. Nah, kali ini smartfren mau bagi-bagi rejeki berupa hadiah langsung setelah melakukan isi ulang atau beli paket apapun di Aplikasi MySF. Selain itu, Pelanggan berkesempatan memenangkan hadiah total ratusan juta rupiah seperti SmartPoin, bonus pulsa, uang tunai, smartphone, dan laptop. Bahkan hingga hadiah grand prize berupa motor dan mobil. Rejeki depan mata nih, kita tinggal ikutin kuisnya. Siapa tau bisa beruntung kan, lumayan banget dapat salah satu hadiahnya – yah syukur-syukur dapat hadiah utama ya.

Tampilan di aplikasi MySF

Apakah program undian seperti ini cuma mimpi? Tidak juga. Mimpi bisa diraih lho. Jujur, saya terharu banget waktu lihat bagaimana para pemenang program Rejeki WOW smartfren yang terdahulu, berhasil meraih mimpi-mimpi mereka. Ada yang berhasil dapat rumah, dapat mobil, dan hadiah-hadiah lainnya. Kok bisa? Ya resepnya adalah ikhtiar, berdoa, dan jangan putus aja.
Lihat deh betapa bahagianya raut wajah mereka yang berhasil meraih mimpinya.

Kesempatan untuk memenangkan rejeki ini masih terbuka lebar, jadi saya akan berusaha supaya menang juga tentunya. Masa sih kalian tidak tertarik untuk ikutan juga? Untuk info lebih lanjut, bisa klik di tautan http://bit.ly/RejekiWOW ini ya. Kalau memang sudah jatahnya, pasti akan dapat kok. Yuk, sama-sama mencari rejeki!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *