10 Years Challenge
Beberapa waktu yang lalu, di sosmed lagi rame dengan “10 years challenge”. Maksutnya, kita diminta untuk mengunggah foto kita 10 taun yang lalu, dan bandingkan dengan foto terbaru saat ini. Ternyata tantangan ini cukup heboh, banyak juga yang ikutan mengunggah foto-foto yang menunjukkan perbedaan selama 10 tahun. Oke, memang lalu kemudian ada yang menunjukkan kekhawatiran bahwa nanti foto-foto itu bisa digunakan untuk keperluan facial recognition perusahaan-perusahaan teknologi – yah jaman sekarang apa sih yang nggak diprotes 😛 Tapi jujur aja deh, awalnya challenge ini kan emang buat seru-seruan kan.
Saya sendiri juga ikutan mengunggah foto saya 10 taun yang lalu (tahun 2009) dan saya bandingkan dengan foto saya yang saya ambil beberapa hari yang lalu.
Hehehe keliatan kan bedanya? Beda 10kg alias saya gemukan sekarang hahaha!
Tapi pernah nggak sih kamu menyadari, bahwa kamu 10 tahun yang lalu mungkin nggak bakal menyangka kalau kamu berada di posisi sekarang ini. Sepuluh tahun yang lalu, saya nggak tau apa itu yang namanya startup. Saya cuma tahu kalau saya pengen punya kerjaan yang sesuai dengan hobi saya, yaitu menulis. Oh ya, saya udah punya blog sendiri 10 tahun yang lalu. Tapi mana saya tahu kalau blogger menjadi sesuatu yang ‘ngehits’ sekarang.
Sepuluh tahun yang lalu saya men-challenge diri saya sendiri untuk bekerja sesuai passion. Karena saya merasa passion saya di bidang tulis menulis, saya saat itu berpikir, ah mungkin nanti saya bisa jadi penulis novel, editor, atau mungkin jurnalis. Saya memutuskan pindah ke Bandung dari Jakarta pertengahan tahun 2010. Waktu itu masih jadi freelancer novel editor & translator. Siapa yang bakal menyangka kalau akhirnya saya malah terjun ke bidang startup, blogging dan sosial media – yah walaupun jobdesk saya juga nggak jauh-jauh dari menulis sih. Aktif di Twitter, dapet job, kemudian jadi MC, dan ya masih kerja kantoran di perusahaan startup IT.
Kalau sepuluh tahun yang lalu saya nggak menantang diri saya sendiri untuk mengembangkan skill nulis saya dan keukeuh ngejar pekerjaan sesuai passion yang saya suka, mungkin saat ini saya menjadi seorang pegawai yang mengerjakan pekerjaan yang tidak membahagiakan, seperti robot, atau mungkin saya malah udah dinikahkan dengan pria pilihan orang tua… Hahahahha sinetron banget yah. Yah, tapi apapun bisa terjadi dalam kurun waktu 10 tahun. Hal-hal yang dulu dianggap mustahil, bisa jadi sudah kejadian sekarang. Anything can happen.
Jadi, sekarang saya mau men-challenge diri saya sendiri untuk 10 tahun ke depan. Nggak usah muluk-muluk sih. Saya pengen 10 tahun lagi saya bisa jadi seseorang yang lebih berbahagia, sehat, dan bisa lebih membahagiakan orang lain. Itu ukuran sukses buat saya sih.
Kalau kamu, apa “10 years challenge”-mu berikutnya?