Love Indonesia – Lovina Festival in Bali
Kalau kamu liburan ke Bali, kamu bakal ke mana aja? Pastinya kamu udah sering denger atau bahkan mengunjungi daerah-daerah yang populer seperti pantai Kuta, Uluwatu, atau Ubud ya. Nah, ada lagi nih daerah yang juga ngetop dan nggak kalah kerennya dengan Bali bagian lain, yaitu Pantai Lovina.
Pantai Lovina ini terletak di area Bali utara, tepatnya di Kabupaten Buleleng. Untuk mencapai Lovina, kamu harus berkendara sekitar 3 jam dari Denpasar. Kenapa namanya Lovina? Memang ini bukan dari bahasa Bali. Tapi konon sejak tahun 1950an, nama daerah ini jadi terkenal dengan sebutan Lovina yang berarti “Love Indonesia” atau “Love Ina (ibu, dalam bahasa tradisional Bali)”. Boleh juga ya.
Nah, pas saya kemarin ke Lovina, tepat pas lagi ada acara Lovina Festival 2016. Rame? Ya pasti lah! Acara ini berlangsung selama lima hari, tepatnya dari tanggal 10-14 September 2016. Beruntung saya dan teman-teman sudah ada di Lovina sejak hari pertama, jadi bisa mengikuti pembukaan festival tersebut.
Di hari Sabtu tanggal 10 September yang cerah itu, saya dan teman-teman menuju pantai Lovina sekitar pukul 4 sore. Tentunya pantai sudah ramai pengunjung, baik penduduk lokal Buleleng maupun wisatawan lokal dan mancanegara. Ada sebuah panggung yang sudah disiapkan untuk para tamu undangan. Tetapi para pengunjung juga bebas berkeliaran di sekitar area panggung untuk ikut menikmati acara. Sementara di area sekitar pantai sedang berlangsung kegiatan senam Orhiba. Orhiba ini adalah olah raga yang gerakan-gerakannya banyak memberikan manfaat kesehatan. Seru juga lihat banyak penduduk lokal yang rajin mengikuti senam Orhiba ini. Saya jadi pengen ikutan belajar.
Di sekitar pantai juga banyak stand-stand kerajinan, kuliner, dan buku-buku yang dipamerkan dan dijual untuk para pengunjung. Seru-seru! Pengunjung juga bisa melihat kapal-kapal yang berlayar ke lautan untuk melepas tukik dan berlayar di depan matahari tenggelam. Duh romantis bener ya. Tapi ramean. Hehehe.
Sekitar pukul 5 sore, Festiva Lovina ini dibuka oleh Bupati Buleleng, Bapak Agus Suradnyana. Saya dan teman-teman sempet numpang eksis dengan selfie bareng beliau, hehehe. Ada juga para pejabat daerah setempat, juga Kepala Dinas Pariwisata baik dari Bali maupun pusat.
Ada beberapa artis ibukota yang saya lihat juga ikut hadir di acara pembukaan Festival Lovina ini. Yang paling saya kenal sih satu: Moes Mudjiono! Hahahaha nggak nyangka banget saya bakal ketemu sama idola saya, penyanyi yang sempet beken di tahun ’80an ini. Cuma sempet foto selfie bareng sih, tapi lumayan lah ya buat bekal pamer ke ibu saya.
Ada parade dari tiap desa di Kabupaten Buleleng yang benar-benar menarik buat diikuti sampai selesai. Mulai dari marching band, pagelaran kostum, sampai tari-tarian tradisional yang melambangkan sejarah atau adat dan budaya Buleleng. Seru banget, sampai saya dan teman-teman rela duduk berdesak-desakan dengan para penduduk dan turis-turis lainnya yang sibuk menonton sambil memotret.
Di hari kedua festival Lovina ini juga ada pagelaran Sampi Gerumbungan, yaitu semacam kontes sapi gitu. Acara ini diadakan di lapangan desa Kaliasem, masih di Buleleng juga. Cerita tentang Sampi Gerumbungan ini bisa dicek di tulisan saya berikutnya ya. Masih banyak juga acara-acara pertunjukan kesenian budaya Bali utara di festival ini sampai hari terakhir. Ah, ternyata Buleleng seru banget!
Buat orang yang jarang-jarang menjelajah Bali – seperti saya, mengunjungi Lovina ini jadi benar-benar memberikan pencerahan tentang pulau yang keren ini. Banyak banget tempat yang menarik di Bali utara, nggak cuma berpusat di ibukota. Perkebunan anggur, melihat lumba-lumba di tengah laut, dan tentunya kuliner yang nggak habis-habisnya bikin saya ketagihan seperti ikan bakar Mahi-Mahi yang saya santap siang itu. Hehehe maklum tukang makan.
Jadi kalau kamu pengen liburan yang anti mainstream di Bali, main ke Lovina aja!