Sampi Gerumbungan, Lomba Sapi Ala Bali
Kekayaan budaya negara kita ini memang beragam banget. Tradisi-tradisi yang ada di setiap daerah memungkinkan kita untuk memiliki variasi budaya yang kadang mirip, kadang berbeda, namun tetap memiliki kekhasan dan keunikannya masing-masing.
Salah satu kekhasan budaya yang saya temukan di Bali ini juga cukup unik. Di wilayah Buleleng, Bali utara, ternyata ada sebuah lomba tahunan yang bernama Sampi Gerumbungan. Saya aja baru tau nih. Biasanya kalau lomba tentang sapi, yang paling terkenal kan Karapan Sapi di Madura. Nah, ternyata di Bali juga ada lomba semacam itu, tapi berbeda juga sih.
Jadi lomba Sampi Gerumbungan ini juga termasuk di rangkaian acara Festival Lovina 2016 yang saya datengin. “Sampi” artinya sapi, dan “Gerumbungan” adalah lonceng hiasan yang terpasang di bawah leher sapi. Lomba Sampi Gerumbungan ini memang bukan lomba balapan lari antar sapi, tapi lebih dibilang seperti “beauty pageant” nya sapi, hehehe. Iya.
Sapi-sapi yang ikut dalam perlombaan ini didandani dengan berbagai asesoris yang menarik, seperti lonceng-lonceng di kaki, hiasan kepala, bunga-bunga, dan tentunya lonceng besar di dada. Kata salah satu pemilik sapi yang ikut lomba, untuk hiasan sapinya aja bisa ngabisin dana lebih dari Rp 10 juta! Sementara sapi-sapinya (satu team terdiri dari sepasang sapi) harganya mulai dari Rp 45 jutaan. Gile gileee…. Mahal-mahal amat ya.
Tapi perlombaan Sampi Gerumbungan ini memang lomba prestis dan harga diri pemilik sapi (cieeh). Soalnya, sapi-sapi itu harus sehat, tampak cakep, berbadan kekar, dengan presisi langkah yang serasi dengan irama lonceng (gerumbungan) saat mereka berjalan mengitari arena, dan kepala mendongak saat berjalan, dan ekor yang menghentak ke atas. Wuiihh ribetnya hampir sama kaya model jalan di catwalk ya. Nggak cuma itu, mereka juga harus lincah dan cepat jalannya sesuai track yang sudah disediakan.
Pas kemarin saya lihat lomba ini, acara dibuka oleh bapak Bupati Buleleng, dilanjutkan dengan tarian tradisional Bali yang judulnya “Gerumbungan”. Bagus banget! Setelah itu sapi-sapi yang ikut lomba berparade keliling lapangan dulu buat menunjukkan kekerenannya. Salah satu team sapi yang saya datangi, team nomer 12, adalah juara bertahan sejak 2 tahun lalu. Kata bapak pemilik sapi, kalau tahun ini mereka menang lagi, tahun depan udah nggak boleh ikutan lomba lagi hehehe. Sapi-sapi itu rata-rata berumur 4-5 tahun. Udah gede lah ya #eh. Pantesan cakep-cakep banget.
Kalau suatu saat kamu ke darah Buleleng, kamu harus lihat sih Sampi gerumbungan ini. Karena acara ini juga masih satu rangkaian acara Festiva Lovina, jadi pastinya bakal seru banget kalau diikutin seluruh rangkaian acaranya. Kapan lagi liat sapi-sapi kece!
Unik juga tradisi yang satu ini