Mencari Pangeran Bali di Puri Klungkung
Kita tahu sejak pelajaran sejarah di sekolah dasar dulu, kalau Indonesia terdiri dari berbagai kerajaan-kerajaan kecil yang akhirnya bersatu menjadi satu kesatuan republik Indonesia. Hal ini juga tidak luput dari wilayah Bali. Dulunya, duluuuuu banget, Bali juga memiliki beberapa kerajaan yang memerintah wilayah-wilayah di pulau ini (dan pulau-pulau kecil sekitarnya).
Salah satu kerajaan Bali yang paling besar pada masa itu adalah kerajaan Klungkung. Kerajaan ini berdiri pada sekitar tahun 1686 dan dipimpin oleh rajanya, Dewa Agung Jambe I. Sayang sekali selama ini saya belum pernah benar-benar mempelajari tentang kerajaan-kerajaan Bali, jadi saya tidak begitu memahami cerita tentang kerajaan ini. Tetapi menurut cerita Pak Gede, pemandu saya selama mengunjungi Puri Agung Klungkung ini, kerajaan ini secara tradisi masih ada sampai sekarang walaupun sudah tidak memiliki kekuatan politik sama sekali.
Sebelum mengunjungi puri (istana) Klungkung tempat kediaman raja, kami berkunjung dulu ke Kertha Gosa. Ini adalah sebuah taman dan kolam yang luas, yang pada jaman kerajaan dulu berfungsi sebagai tempat pengadilan rakyat. Taman yang indah ini masih terpelihara dengan baik sampai sekarang engan arsitektur khas Bali, sehingga kita bisa melihat bukti kejayaan Klungkung jaman dulu yang terkenal dengan pertumbuhan seni dan budayanya.
Oiya, dari Kertha Gosa ini kita juga bisa melihat sebuah gapura yang dikeramatkan oleh masyarakat Bali khususnya Klungkung. Konon kisahnya pada masa penjajahan Belanda dulu, tentara VOC ingin merobohkan gapura ini sebagai tanda kekuasaan mereka. Tapi ternyata dengan upaya apapun, gapura ini tetap kokoh berdiri. Hebat juga ya.
Tidak jauh dari Kertha Gosa ini, ada puri atau istana raja Klungkung. Sebenarnya tidak sembarang orang boleh masuk ke area istana ini, tetapi dengan ijin khusus maka kami bisa menilik isi istana.
Kami sempat berfoto di dalam pendopo yang luas dan bersih ini. Ada beberapa foto-foto raja dari raja terdahulu sampai yang terbaru – Raja Tjokorda Gde Agung Sumara Putra yang dilantik menjadi Raja Klungkung ke XII pada Oktober 2010 yang lalu.
Sayangnya saya nggak sempat bertemu dengan sang Raja, hehehe. Tapi kami cukup puas bisa berfoto bersama di pendopo istana dengan baju adat Bali kami. Dengan kak Nicko sebagai satu-satunya pria di rombongan kami, posenya sudah pantas untuk disangka sebagai pangeran Bali, ya kan?
Tempat ini menjadi salah satu tujuan saya lagi nih kalau lain waktu berkunjung ke Bali lagi. Semoga saya bisa belajar lebih banyak mengenai kerajaan Bali yang sangat indah ini 🙂
Mbak Ratri… trip nya asyik banget nih.
Hehehe alhamdulillaaah dikasih trip menyenangkan!
Pengen ke Bali lagi. Belum pernah ke sini soalnya
Naahh jadi ada tujuan lain kan kalo ke Bali lagi nanti! 😀
Belum pernah kebali, jadi pengen ke bali, tai sebenarnya niat kebali karena pengen ke tempat tempat wisata yang lagi hist, tapi kayaknya boleh juga nih ngunjungi Klungkung buat nambah wawasan tentang sejarah bali
Hayuk lah ke Bali bareng saya. Tinggal beliin tiket pesawat pp aja kok, saya mah terima aja ditraktir jalan2 mah
Wiiiih. Wisata sejarah ni Teh Ratri.. Jalan-jalannya dapet, ilmu sejarahnya dapet, tinggal pangerannya ya
Hihihihi mungkin kurang lama nungguin pangerannya nih :)))
hebat, kerajaan ini secara tradisi masih ada sampai sekarang walaupun sudah tidak memiliki kekuatan politik sama sekali.