Daily Life

Safe Riding With Total Oil

Posted on in Daily Life

Kalau kamu tinggal di Indonesia, pastinya kamu tahu kalau berkendara menggunakan sepeda motor adalah salah satu cara praktis transportasi di negara ini. Selain harga motor yang bisa dibilang sekarang terjangkau – apalagi dengan banyaknya program cicilan yang memudahkan semua orang untuk memiliki sepeda motor, juga nggak makan tempat alias nggak butuh garasi yang gede. Dan yang pasti, lebih praktis karena bisa menyusuri kemacetan jalan raya.

Tapi sayangnyaaaaa, sayang sekali sodara-sodara, kemampuan memiliki sepeda motor seringkali tidak berbanding lurus dengan kemampuan mengendarai sepeda motor dengan baik. Tau sendiri kan, kita sering banget liat di sekitar kita, masih banyak pengendara motor yang hobi banget melanggar peraturan lalu lintas, entah karena lalai atau memang nggak peduli akan keselamatannya dan orang lain. Sayang banget ya, padahal kita tau kalau keselamatan dalam berkendara – terutama motor itu penting nggak cuma buat diri sendiri, tetapi juga buat keselamatan orang lain juga.

Bapak Didi Ruswandi dari Dishub Kota Bandung

Untuk itulah Total Oil, sebuah perusahaan minyak dan pelumas asal Prancis yang sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 2003, menyelenggarakan acara sosialisasi safe riding di empat kota di Indonesia. Salah satunya yang saya hadiri di Bandung, tepatnya di Gedung Magister Manajemen Universitas Padjajaran. Kenapa di kampus? Karena menurut data yang dikemukakan Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Bapak Didi Riswandi, sekitar 40% penduduk kota Bandung berusia di bawah 40 tahun, alias anak-anak muda harapan bangsa nih. Mereka jugalah yang merupakan pengguna aktif alat transportasi, yang mayoritas adalah sepeda motor. Makanya pas banget nih sosialisasi Safe Riding ini untuk mengingatkan mereka pentingnya keselamatan dalam berkendara. Dalam acara ini juga hadir ibu Dewi, perwakilan dari Polwiltabes Bandung, dan ibu Magdalena, brand manager dari PT. Total Oil Indonesia.

Ibu Magdalena dari Total Oil

Acara sosialisasi Safe Riding bersama Total Oil ini juga menghadirkan Eddi Brokoli, salah seorang public figure asal Bandung yang juga pengendara motor yang hobi touring keliling Indonesia naik motor. Kamu pasti tau dong kang Eddi yang rambutnya nggak pernah dicatok itu. Nah, kali ini kang Eddi memberikan materi tentang bagaimana sih menjadi rider atau pengguna sepeda motor yang baik itu. Nggak cuma naik motor untuk kegiatan sehari-hari seperti yang sering kita lakukan, tetapi juga menggunakan sepeda motor untuk touring / bepergian dalam kelompok ke luar kota.

Eddi Brokoli menjadi narasumber di acara Safety Riding with Total Oil ini

Kenapa sosialisasi Safe Riding ini penting? Jadi gini. Kementerian Perhubungan mencatat bahwa pada tahun 2016 di Indonesia setiap hari rata-rata ada 72-73 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas jalan. Data juga menunjukkan bahwa angka kecelakaan lalu lintas terus meningkat dari tahun ke tahun. Sepanjang 2014 tercatat 95.906 kasus, tahun selanjutnya 98.970 kasus, dan terakhir 2016 meningkat menjadi 105.374 kasus. Bahkan 80% dari kecelakaan sepeda motor terjadi karena ‘adu banteng’ alias depan-depanan. Yah ini karena kurangnya keterampilan dan rendahnya kewaspadaan saat berkendara. Melalui “Safe Riding with Total Hi-Perf” ini. Total Oil ingin mengajak para mahasiswa untuk mencermati tips dan trik berkendara untuk meningkatkan faktor keamanan mereka, juga memahami life-saving skills untuk diterapkan di jalanan.

Persiapan Safety Riding

Nah kalau kamu udah punya motor, udah (ngakunya) jago naik motor, tetap ada beberapa hal mendasar nih yang wajib banget diperhatiin untuk menjaga keselamatan alias safety riding.

Beberapa hal yang wajib kamu perhatikan saat berkendara (riding)

1.Pre Riding Preparation dan Warm Up
Persiapan sebelum berkendara itu penting, gaes. Baik berkendara jarak dekat, maupun jarak jauh alias touring. Gunakan helm yang berstandar SNI, yang pas di kepala, dan jangan lupa kaitkan tali lehernya. Pakai baju yang nyaman, dan kalau kamu mau touring sih lebih baik pakai jaket dan celana denim, juga sarung tangan supaya genggaman kamu lebih mantap dan nggak terbakar matahari. Yang perlu diperhatikan juga, pakai sepatu yang menutupi ankle (mata kaki). Kata Eddi Brokoli, si Jepang tuh dilarang naik motor kalau pakai sendal lho. Karena emang bahaya kan kaki kalo kenapa-napa bisa langsung kena aspal. Kamu juga harus melakukan pemanasan biar badan kamu lebih rileks dan siap buat berkendara. Dan tentunya, panaskan mesin motor kamu dulu ya.

  1. Lakukan Pemeriksaan Kendaraan
    Rajin-rajinlah memeriksa kondisi motor kamu, gaes. Kalau dah waktunya diservis, ya jangan males ke bengkel untuk dicek. Jangan mentang-mentang masih enak dipake terus kamu cuek-cuek aja. Mesin dan ban itu punya umur yang harus diganti / diperbaiki dalam waktu tertentu. Daripada kamu kenapa-kenapa di jalan, lebih baik mencegah lebih dulu kan. Penggunaan sparepart dan oli yang bekualitas juga akan sangat berpengaruh. Itu sebabnya Total Oil memiliki produk-produk pelumas yang lengkap untuk kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua. Nggak cuma oli mesin aja, tetapi juga cairan transmisi, minyak rem, dan lain-lain. Karena produk Total Oil ini Hi-Perf alias berperforma tinggi, mesin motor kamu lebih awet dan tentunya lebih nyaman digunakan.

  2. Jaga Postur Tubuh Saat Berkendara
    Postur tubuh yang baik saat naik motor itu bakal membantu kamu biar nggak cepet pegel punggungnya. Apalagi pas kamu naik motor jarak jauh, atau kena macet di jalan. Wah, kalau postur badannya aja udah salah, dijamin kamu bakal rajin minta dipijetin karena pegal-pegal. Pertahankan punggung kamu dengan rileks dan berat tubuh ditumpu pada perut. Kepala dan dagu kamu harus tegak lurus ke depan untuk menghadap ke jalan, supaya kamu bisa lebih waspada dan lebih seimbang. Lengan juga kudu rileks tapi kuat, jadi jangan terlalu menumpu di pergelangan tangan.

  3. Jangan Lupa Bawa Perlengkapan Perjalanan
    Nggak cuma bawa surat-surat seperti SIM dan STNK – itu kan wajib ya, tapi juga bawa bekal buat di perjalanan khususnya saat touring. Minimal air dan cemilan. Helm sih udah pasti wajib dipakai, walaupun cuma ke warung depan kompleks. Kita nggak tahu ada bahaya apa di depan, maka kita harus selalu waspada dan berjaga-jaga.

  4. Jangan Lalai dan Patuhi Rambu-rambu Lalu Lintas
    Lalai di sini maksudnya mengabaikan peraturan. Misalnya, kamu masih SMP dan belum punya SIM, tapi ngerasa udah jago naik motor, jadi cuek aja keliling-keliling bawa motor bapak kamu. Kalau kamunya (amit-amit jangan sampe) celaka atau ketabrak, naahh siapa yang salah? Kita juga harus tetap waspada di manapun kita berada. Walaupun cuma naik motor ke depan kompleks, tetap saja harus waspada akan kondisi jalan. Rambu-rambu lalu lintas juga dibuat bukan cuma buat pajangan, tapi untuk mengatur biar semua pengguna jalan – baik pengendara maupun pejalan kaki bisa nyaman menggunakan jalan sesuai hak dan kewajibannya masing-masing. Kalau kamu masih suka nyalip dari trotoar dan berhenti di zebra cross, coba deh kamu mulai hilangkan kebiasaan buruk kamu itu. Jangan sampe kamu jadi viral di socmed karena kesalahan kamu ya, hehehe.

Sebenarnya kalo menurut saya sih, kembali lagi ke diri kita masing-masing. Apakah kita sudah mampu berkendara dengan baik dan menuruti peraturan yang ada, atau kita cuek aja mau seenak kita sendiri. Tentunya, kalau kita peduli dengan keselamatan diri sendiri dan orang lain, kita akan jauh lebih berhati-hati. Yuk kita mulai budayakan berkendara dengan nyaman dan aman!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *