Random

Dream Collabo-Action di Hari Anak Yatim

Posted on in Random

Anak-anak adalah masa depan bangsa. Dari merekalah, kita bisa memupuk harapan agar masa depan dapat menjadi lebih baik lagi. Untuk itu, para orang tua mendidik dan membesarkan mereka dengan kasih sayang dan perhatian – dan juga menyekolahkan mereka agar kelak menjadi anak cerdas yang berguna.

Setiap anak berhak untuk bahagia.
Pic credit : Pixabay CCO Common Creative

Tapi bagaimana dengan nasib anak yatim? Anak-anak yang tak punya orang tua? Apakah harapan mereka bisa pupus begitu saja? Tentu tidak. Walaupun dengan keterbatasan, anak-anak yatim juga punya hak untuk menentukan masa depan mereka, dan juga kita sebagai sesama manusia juga wajib memperhatikan kebutuhan-kebutuhan mereka. Saat ini di negara kita memang sudah ada banyak panti asuhan yang mengayomi banyak anak yatim, tapi kesejahteraan mereka tetap harus menjadi perhatian kita bersama.

Hal inilah yang menjadi gagasan terbentuknya Forum Nasional Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak – Panti Sosial Asuhan Anak (Fornas LKSA-PSAA), sebuah organisasi non-pemerintah yang lima tahun lalu didirikan di Yogyakarta. Saat ini Fornas LKSA-PSAA sudah beranggotakan 5540 lembaga pengasuhan anak yang menaungi sekitar 315.000 anak asuh di Indonesia.

Nah, Fornas LKSA-PSAA baru saja menggelar Musyawarah Nasional pertama mereka di tanggal 26 Juli 2018 kemarin. Kenapa di tanggal 26 Juli? Ternyata – saya baru tahu juga, kalau tanggal 26 Juli ditetapkan sebagai Hari Anak Yatim nasional. Ya, kalau kita punya hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli, Anak yatim juga punya harinya sendiri.

Munas Fornas LKSA-PSAA kali ini membahas tentang “Tanamkan Peduli, Tumbuhkan Kolaborasi.” Kepedulian terhadap permasalahan sosial seperti gizi, kekerasan, eksploitasi, pelecehan seksual dan juga kejahatan di bawah umur juga menjadi bahasan Fornas yang juga merupakan tanggung jawab sosial masyarakat. Kalau anak-anak normal punya orang tua yang mengasuh mereka, anak yatim juga punya kita – masyarakat yang bisa menjadi orang tua asuh – tidak hanya dari lembaga-lembaga pengasuhan anak saja.

Kang Iink dari Rosemary dan kang Ebith Beat A bersama pengurus Fornas LKSA-PSAA di press conference Hari Anak Yatim

Di puncak Munas Fornas LKSA-PSAA kemarin juga diadakan pentas kolaborasi antara anak-anak asuh dengan seniman-seniman di Bandung. Antara lain ada kang Iink dari Rosemary, kang ebith dari Beat A, Saung Angklung Udjo, para pemain sinetron Preman Pensiun, dan lain-lain. Wah ternyata anak-anak yatim juga punya bakat yang tidak kalah bagusnya dengan anak-anak lainnya. Dan dalam acara yang bertajuk “Dream Collabo-Action” di Hotel Grand Adsrilia Bandung ini, juga ada Kak Seto, tokoh pemerhati anak yang juga membuat program “Bergembira Bersama Kak Seto”.

Pentas Dream Collabo-Action bersama kak Seto di Hotel Grand Astrilia, Bandung

Semoga aksi-aksi semacam ini bisa lebih banyak lagi ya, dan bisa membangun kepedulian masyarakat terhadap anak yatim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *