Membangun Indonesia, Menyejahterakan Jawa Barat
Sewaktu saya kecil, rasanya hampir tidak pernah terpikir atau tercita-citakan untuk hidup di daerah Jawa Barat. Keluarga besar saya kebanyakan tinggal di Jawa Tengah, dan saya dan orang tua tinggal di Jakarta. Tapi ketika saya SMA, baru deh kepikiran untuk mencari perguruan tinggi yang oke, dan saat itu saya memilih untuk kuliah di Bandung. Sampai saya lulus kuliah, sampai saat ini saya masih tinggal di Bandung, sudah hampir 10 tahun.
Bandung – yang hanya merupakan satu bagian kecil dari Jawa Barat – yang menjadi tempat tinggal saya selama bertahun-tahun ini sudah mengalami banyak perubahan sejak pertama kali saya menginjakkan kaki di kota ini. Bertambahnya gedung-gedung, pembangunan jalan, pelebaran trotoar, dan masih banyak lagi. Itu yang keliatan ya. Yang nggak keliatan pastinya juga banyak, dan nggak cuma Bandung, tapi juga daerah-daerah lain di Jawa Barat.
Beberapa hari yang lalu saya mengikuti sebuah acara diskusi bersama Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang mengusung tema “Membangun Indonesia, Mensejahterakan Jawa Barat” di Hotel De Paviljoen, Bandung. Dalam diskusi ini ada beberapa narasumber yang hadir, yaitu Kepala Dinas Pemberdayaan Desa Provinsi Jawa Barat Agus Hanafi, Direktur Jenderal Informasi Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi Informatika RI Rosarita Niken Widiastuti, dan Pengamat Sosial Refa Riana. Ketiga narasumber ini memaparkan bagaimana kinerja pemerintah hingga saat ini dan bagaimana kita bisa meningkatkan pembangunan negara tercinta ini, khususnya Jawa Barat.
Ibu Niken memberikan pemaparan yang menarik. Beliau merujuk kota Bandung yang sekarang udah dapet predikat smart city. Ya gimana nggak, di kota ini udah banyak banget berdiri startup-startup alias perusahaan-perusahaan rintisan yang bergerak di bidang IT. Saya juga bekerja di sebuah startup. Di kota ini juga banyak anak-anak muda berjiwa kreatif yang jadi blogger (kaya saya), youtuber, content creators, banyak deh. Jadi emang cocok kalo Bandung disebut-sebut sebagai kota yang berhasil menerapkan konsep smart city ini. Konsep smart city tidak hanya menyiapkan sarana dan prasana, tapi juga mengubah mindset masyarakat, berpartisipasi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Kekuatan Ekonomi Digital
Dari startup-startup IT yang semakin banyak bermunculan ini, Indonesia jadi semakin kuat perekonomiannya terutama di sektor digital. SMart city semakin berkembang – nggak cuma Bandung ya liat aja Cimahi, Purwakarta, juga udah mulai bergerak. Nggak cuma startup IT, tapi di sektor UMKM (Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah) juga sekarang udah terlibat di dunia digital juga. Warung-warung makan sekarang udah bisa dipesan lewat aplikasi di ponsel pintar. Usaha rumahan sekarang mulai dijual secara online lewat online shop.
Bahkan UMKM juga sekarang udah masuk ke marketplace-marketplace. Saat ini unicorn di bidang startup e-commerce di Indonesia adalah Bukalapak dan Tokopedia, yang keduanya memiliki merchant sekitar 2 juta pelaku bisnis dari kalangan UMKM. Sementara itu berdasarkan data BPS (2013) tercatat sebanyak 57,9 juta pelaku UMKM dengan pertumbuhan sekitar 2,4% per tahun.
Makanya pemerintah juga nggak diem aja ngeliat perkembangan kaya gini. Bahkan presiden Joko Widodo bilang, beliau menargetkan tahun 2020 Indonesia akan punya perkembangan ekonomi digital yang terbesar di Asia Tenggara. Pemerintah punya program 1000 Startup yang mendorong anak-anak muda untuk membuat startup IT yang kompeten dan bisa jadi unicorn dengan nilai valuasi di atas $1miliar nantinya. Nggak cuma buat startup, pemerintah juga punya program yang mendorong UMKM untuk terjun di dunia ekonomi digital. Targetnya, ada 8 juta UMKM Go Online melalui Gerakan Nasional Ayo UMKM Jualan Online. Kalo gini sih, target pak Jokowi kayanya bakal bisa tercapai ya? Aamiin!
One Village, One Company
Sementara dari sisi pembangunan masyarakat pedesaan, Bapak Agus Hanafi, Kepala Dinas Pemberdayaan Desa Provinsi Jawa Barat mengungkapkan kalo pemerintah juga punya program namanya One Village, One Company. Gimana tuh maksudnya? Jadi gini, diibaratkan satu desa itu seperti satu perusahaan yg tumbuh, dan pasti membutuhkan sinergi dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Jadi satu desa itu punya spesialisasinya sendiri. Misalnya, desa A spesialis di produksi batik, dan desa B spesialisasi di kerajinan tangan. Nah kan jadi bisa bekerjasama tuh. Agar tercapai one village, one company atau one village, one product, setiap potensi atau produk desa di satu wilayah perlu melakukan sentralisasi proses produksi. Kebayang kan kalo yg dipaparkan pak Agus Hanafi tadi – desa-desa yang punya produk specialty yang bagus, bisa memasarkan produk-produknya lewat platform-platform digital ini. Konsumennya semakin banyak. Cuan gede. Ini yg bikin Indonesia ntar bisa semakin kuat perekonomian digitalnya.
Menurut data, Provinsi Jawa Barat memiliki 5.312 desa, yang berarti nomor lima terbanyak dari seluruh provinsi Indonesia. Makanya perlu strategi pemerataan yang khusus karena wilayahnya yang begitu luas. Pemerintah pusat memberikan stimulan ke daerah berupa Dana Desa dan dukungan supaya pembangunan di daerah bisa lebih cepet dengan pemanfaatan digital. Dana APBN tahun 2018 yang mengalir ke Provinsi/kabupaten/kota Jawa Barat sebesar Rp110,274 triliun. Dana ini termasuk di dalamnya Dana Desa yang bisa digunakan untuk membuka kesempatan kerja, mengentaskan kemiskinan, dan mengurangi ketimpangan antar daerah.
Seru banget membahas tentang gimana peran pemerintah dalam membangun negara ini. Tapi tentunya kesejahteraan kita juga tanggungjawab kita sendiri, jadi kita juga musti berbenah dan ikut membangun kompetensi diri. Percuma juga kan kalo pemerintah udah bangun infrastruktur sana-sini, tapi kitanya masih males-malesan dan nggak bisa manfaatin dengan baik. Saatnya kita mulai ikut menggulung lengan baju nih. Apa yang kita kerjakan, pasti bisa jadi prestasi nggak cuma buat diri kita sendiri, tapi juga berguna bagi bangsa.
Wah info yang menarik. Semakin kuat yah kita berada di era digital. Mantap cin 😅
makasih teh 😀 sesama pengguna digital dong hahahhaa
Jawa – Barat @Bandung terkait dan kan lepas hingga menutup mata.
Jadi pasti dukung pisan untuk kemajuan Jawa Barat apapun itu
demi masa depan Bandung untuk anak cucu ya bun 😀
Emang udh banyak banget perubahan ya teh Bandung yg sekarang
iya beb, dulu mah mau ke BIP kudu naik angkot berkali2 hahahaha sekarang tinggal pesen gojek lewat henpon 😀
Keren bangetttt
Selama ini suka ngenes lihat Jabar
Provinsi kaya raya SDA nya
Tapi kok penduduknya malah banyak yang jadi tki
emang tetep kudu dibangun sumber daya manusianya supaya bisa mengolah dengan baik 😀