Tumbuhkan Kebahagiaan Keluarga Sejak Dini
Setiap orang pasti ingin merasakan kebahagiaan. Tua, muda, miskin, kaya, pasti menginginkan hidup yang bahagia walaupun bagaimanapun caranya. Nah, tapi yang sering kita lupakan adalah bagaimana menumbuhkan kebahagiaan nggak cuma biar diri kita sendiri, tetapi juga dalam diri orang-orang yang kita sayangi. Paling dekat, ya keluarga.
Minggu lalu saya berkesempatan hadir di sebuah acara seminar parenting yang diselenggarakan oleh Lactogrow, di Bilbao Brasserie Bandung. Walaupun saya belum berkeluarga, tetapi saya tertarik banget untuk mengikuti seminar ini. Kenapa? Karena temanya sesuai dengan tagline-nya, yaitu Grow Happy. Di seminar ini ada tiga orang pembicara yang membahas pentingnya kebahagiaan dalam keluarga, terutama dalam tumbuh kembang anak sejak usia dini. Hmmm, pasti berguna nih buat bekal saya jadi orang tua nanti hehehe.
Ada Brand Executive Nestle Lactogrow yaitu ibu Pramudita Sarastri, dokter spesialis anak Dr. Ariani Dewi Widodo, Sp. A (K) dan psikolog cantik yang selalu tampil dengan aura positif, yaitu ibu Elizabeth Santosa, M.Psi, Psi, SFP, ACC. Wah, saya merasa beruntung sekali bisa bertemu dengan tiga orang ini. Karena materi yang disampaikan tidak hanya sarat dengan ilmu, tetapi juga membuat saya ingin menimbulkan kebahagiaan buat diri saya dan keluarga.
Menurut Ibu Pramudita Sarastri, ada 3 unsur yang mempengaruhi anak-anak menjadi Grow Happy. yaitu dari parent’s involvement, stimulasi dan nutrisi. Saya jadi ingat masa kecil saya. Saya beruntung sekali bisa hidup dengan orangtua yang selalu terlibat dalam tumbuh kembang saya, mendapat stimulasi dari keluarga besar, dan juga mendapatkan nutrisi yang cukup. Tentunya Nestle Lactogrow juga membantu dalam memberikan nutrisi bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk usia balita.
Kenapa sih penting banget membuat anak tumbuh bahagia? Ada beberapa poin yang harus diperhatikan, yaitu:
- Mempersiapkan masa depan anak yang lebih baik
Anak yang bahagia akan lebih dapat mempersiapkan masa depannya dengan lebih positif. - Sebagai dasar kemampuan bersosialisasi
Kalau anak bahagia, maka anak akan memiliki sikap empati dan caring terhadap orang lain. Sehingga komunikasi dengan orang lain pun akan menjadi lebih baik dan efektif. - Sebagai stimulasi perkembangan otak
Perasaan yang bahagia membuat anak mudah menyerap informasi, sehingga anak lebih mudah belajar dan memberikan hasil akademik yang lebih baik - Membuat anak bahagia adalah kewajiban dan peran dari orangtua
Kebahagiaan anak adalah tanggung jawab setiap orangtua, dan hal inilah yang wajib dijaga di setiap keluarga.
Ada satu poin penting yang paling mengena bagi saya, dipaparkan oleh Ibu Elizabeth mengenai memaksimalkan peran orangtua dalam menumbuhkembangkan kebahagiaan anak. Yaitu dengan practice, yang tidak hanya penting bagi anak – tetapi juga bagi diri saya sendiri. Hal-hal yang butuh selalu dilatih adalah:
- Melatih agar anak mengenal dunia di sekitarnya
Dengan melakukan eksplorasi maka anak akan belajar mengenai alam dan manfaatnya bagi manusia - Menggunakan alat peraga yang bervariasi
Dalam seminar kali ini saya dan teman-teman juga diajak untuk menggunakan kain felt sebagai alat peraga untuk megajarkan jenis-jenis tumbuhan dan sayuran yang bermanfaat kepada anak - Lakukan komunikasi dua arah
Ajak anak untuk ngobrol setiap hari, biasakan dia untuk mensyukuri hal-hal yang terjadi selama sehari ini. Nah, hal ini juga sedang saya lakukan setiap hari, yang saya sebut dengan ‘count your blessings’ alias bersyukur terhadap hal-hal kecil yang terjadi pada saya. Misalnya, bisa makan enak, bertemu dengan teman lama, atau mendapat tempat duduk saat di angkutan umum. Simpel, tapi hal-hal kecil ini mengajarkan saya untuk bersyukur atas karunia Tuhan yang diberikan. - Ajak anak bermain di luar rumah
Dengan piknik atau tamasya, maka anak dapat mengeksplor dunia, mengekspresikan keceriaannya dan mengembangkan kreativitasnya.
Semoga dengan bekal dari seminar Grow Happy ini, saya jadi punya ‘bekal’ untuk menjadi orang tua yang selalu memperhatikan kebahagiaan anak dalam masa tumbuh kembangnya. Saya juga harus belajar jadi orang yang happy dong. Jadi, mari kita jaga kebahagiaan kita dan keluarga bersama! 🙂