Ada Banyak Jalan Menuju Makassar!
Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, dan kota terbesar di wilayah Indonesia Timur, Makassar ini terkenal sebagai tempat persilangan dari wilayah timur ke barat dan dari utara ke selatan negara ini. Nah, minggu lalu, saya berkesempatan mengunjungi kota ini bareng team Transmate Journey. Baru pertama kali niih buat saya!
Supaya kamu nggak bingung, Transmate ini adalah team yang dibina oleh Kementerian Perhubungan untuk menjadi penghubung antara Kemenhub dengan masyarakat. Ngapain sih Transmate Journey ke Makassar? Jadi, team kami yaitu saya bareng kak Andrew “RichBrian” (@tukangngider), kak Astari “Raisa” (@astarianadya) dan kak Bowo “Tiktok” (@bowosusilo94) bertugas untuk meninjau perkembangan infrastruktur transportasi dan konektivitas di Makassar ini. Sebagai insan transportasi, harus update dong perkembangan di berbagai tempat di Indonesia. Biar apa? Biar kalian kalau mau main-main ke sini, udah cincai laaah, tau semua moda transportasi yang dibutuhkan. Ternyata bener lho, ada banyak jalan menuju dan dari Makassar. Yuk aku ceritain satu-satu.
Naik Pesawat dan Turun di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar
Terntu saja, saya dan team Transmate Journey ke Makassar dari Jakarta naik pesawat terbang. Karena nggak semua dari kami bisa berenang. Cape juga kalau kudu berenang nyebrang lautan ya kan. Kami berangkat pukul 04.45 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, dan mendarat di Makassar pukul 08.05 WITA. Iya, ada perbedaan waktu 1 jam antara Jakarta dan Makassar ya. Pagi-pagi banget udah sampai di Sulawesi nih!
Setelah turun dari pesawat, kami berkeliling melihat-lihat bandara Sultan Hasanuddin ini. Namanya juga bandara internasional ya, luas banget nih tempat. Beruntung ada team Otoritas Bandara Sultan Hasanuddin yang bersedia nemenin kami muter-muter. Katanya dulu ada yang protes kalau Bandara Makassar tuh panas banget. Eh, pas saya di sana sih nggak ngerasa panas sama sekali lho. Mereka udah atur suhunya supaya sesuai dengan suhu ruangan.
Di bandara ini juga banyak tenant-tenant makanan, ada musholla yang luas, shower room (penting banget nih!) yang bisa dipakai buat mandi beneran, dan beberapa buah mesin ATM. Dan tentu saja, charging station di tiap ruang tunggu terminal biar ponsel kamu bisa nyala terus. Jadi bisa tenang dan nyaman deh selama menunggu penerbangan di bandara.
Naik Bus DAMRI dan Trans Mamminasata
Nah, dari Bandara ke kota Makassar, kamu bisa naik bus DAMRI. Nggak cuma dari bandara aja sih, bus DAMRI juga melayani rute ke berbagai tempat, seperti ke Sinjai dan Malino. Pemesanan tiket bus DAMRI ini bisa langsung di loket pemesanan di pool DAMRI Makassar, bisa juga melalui aplikasi DAMRI Apps ya. Praktis banget kan!
Ada juga bus Trans Mamminasata yang melayani empat koridor, yaitu:
- Koridor 1: Mal Panakkukang – Pelabuhan Galesong
- Koridor 2: Mal Panakkukang – Bandara Internasional Sultan Hasanuddin
- Koridor 3: Kampus 2 PNUP – Kampus 2 PIP
- Koridor 4: Kampus Teknik Unhas Gowa – Mal Panakkukang
Asik kan? Nggak susah kalau mau keliling kota, atau mengunjungi tempat-tempat penting seperti bandara dan kampus. Tinggal unduh aplikasi Teman Bus di ponsel supaya tau jadwal dan rutenya, lalu siapin juga kartu non-tunai (e-money) untuk pembayaran saat naik bus. Psst, bus Trans Mamminasata ini masih gratis lho sampai akhir tahun!
Naik Kapal Sampai Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar
Satu yang belum kesampaian nih, saya belum pernah jalan-jalan naik kapal laut. Hehehe. Tapi setidaknya, saya udah lihat sendiri gimana pelabuhan Makassar dan sempat juga naik kapal Pelni KM Leuser yang kebetulan sedang bersandar di pelabuhan, sebelum melanjutkan perjalanannya ke Jakarta. Wah, seru nih kayanya kalau ke Makassar naik kapal ya.
Ruang tunggu di pelabuhan juga nggak kalah kerennya dari bandara. Ruangannya luas, adem, bersih dan nyaman. Ada musholla dan juga ruang laktasi untuk ibu menyusui. Untuk masuk ke kapalnya juga ada garbarata, jadi nggak capek deh. Saya juga baru tahu kalau di KM Leuser tuh selama perjalanan bakal dapat makan tiga kali sehari alias komplit! Tiketnya sudah bisa dipesan online juga. Kapan-kapan saya bakal cobain ah, ke Sulawesi naik kapal.
Segera hadir: Kereta Api Trans Sulawesi
Sebagai anak Jawa yang seumur-umur tinggal di pulau Jawa, kereta api sudah jadi moda transportasi yang umum saya gunakan. Tapi pernah kepikiran nggak, gimana sih kereta api di luar pulau Jawa? Nah, di Sulawesi sedang dibangun nih rel kereta api Trans Sulawesi tahap pertama. Kereta api ini nantinya bakal melewati 5 wilayah di Sulawesi Selatan. Sekarang ini yang sedang dibangun tuh akan menghubungkan Makassar sampai Pare-Pare, dari Kabupaten Maros hingga Kabupaten Barru dengan rel sepanjang 71 kilometer.
Kami bersama team dari Badan Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan melihat langsung Depo kereta api di Maros dan Stasiun Rammang-Rammang. Sudah 85% selesai nih, tinggal dikebut pembangunannya biar bulan Oktober 2022 nanti udah bisa mulai beroperasi. Semoga lancar-lancar terus pembangunannya ya! Kalau udah jadi, mau main ke Rammang-Rammang Geopark udah gampang nih naik kereta. Pastinya dengan adanya jalur kereta api ini, konektivitas antar kota di Sulawesi semakin lancar buat perdagangan dan pariwisata.
Banyak banget hal menarik yang saya temui di Makassar. Rasanya empat hari di sana kurang! Tunggu aja, nanti saya pasti bakal balik lagi ke kota ini.
Terima kasih kepada team BKIP Kemenhub, Otoritas Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, DisNav Makassar, DJPL Otoritas Pelabuhan Makassar, dan BPKA Sulawesi Selatan yang sudah menemani team Transmate Journey selama di Makassar. Sampai jumpa!