Mari Nikmati Korean Food
Demam Korea yang sejak 5-8 tahun yang lalu melanda negeri kita ini sebenarnya membuat kita jadi mengenal satu jenis kuliner : masakan Korea.
Kalau dulu – taruhlah 10-15 tahun yang lalu, ngomongin masakan Korea kayanya masih asing banget. Hanya sebagian keciiiiil masyarakat Indonesia yang mengenal – minimal yang pernah nonton film/drama Korea jaman dulu (saya salah satunya). Tapi sekarang, makanan Korea udah banyak banget, terutama di kota besar seperti Jakarta atau Bandung. Nggak cuma resto Korea yang beneran/asli, juga rumah makan-rumah makan kecil atau menu di cafe pun banyak yang mendapat ‘sentuhan’ Korea – yah namanya juga lagi laku.
Beruntung saya dulu sudah lebih dulu ‘bersentuhan’ dengan dunia Korea – sekitar awal tahun 2000, di saat drama Korea masih sedikit sekali ditayangkan di TV nasional. Bukan, perkenalan saya dengan makanan Korea bukan dari drama-drama atau film-film Korea, tapi dari lingkungan pekerjaan. Saat itu saya sebagai mahasiswi sebuah universitas swasta di Bandung, mempunyai pekerjaan sambilan di akhir pekan sebagai pengasuh anak (babysitter) untuk anak-anak para ekspat yang tinggal di sekitar kampus. Nah, kebanyakan dari para ekspat itu berasal dari Korea Selatan. Berhubung rata-rata orang Korea Selatan yang tinggal di Indonesia itu bahasa Inggrisnya sangat jelek – apalagi Bahasa Indonesianya, jadi para orangtua murid meminta saya untuk menjadi guru les bahasa Inggris untuk anak-anak mereka. Jadilah ‘karir’ saya sebagai guru les Bahasa Inggris untuk anak-anak Korea usia SD dan SMP.
Setiap hari – kecuali hari Minggu, sepulang kuliah, saya selalu datang ke rumah-rumah para ekspat Korea Selatan itu untuk mengajari anak-anaknya berbahasa Inggris. Biasanya setelah belajar, orangtua murid akan mengajak saya untuk makan bersama. Jadi hampir setiap hari saya menyantap makanan Korea – karena mereka selalu memasak makanan tradisional rumahan mereka. Dari yang awalnya nggak doyan kimchi, sampai akhirnya sekarang saya doyan banget. Yah, suka karena terbiasa hehehe… Karena Kimchi adalah makanan wajib di meja makan, apapun lauk atau makanannya. Makan mie instan pun harus pake kimchi hehehe.
Sampai setelah saya lulus kuliah pun, pekerjaan saya masih bersinggungan dengan orang-orang Korea, sehingga makanan Korea nyaris tidak pernah lepas dari keseharian. Dan ketika akhirnya demam ‘Korean Wave’ melanda Indonesia – drama, film dan musik Korea mulai digandrungi, akhirnya masakan-masakan Korea pun mulai naik pamornya. Beruntung mulai banyak ekspat Korea Selatan yang membuka usaha rumah makan Korea di Indonesia, jadi kita bisa mengenal dan mengetahui rasa asli dari masakan Korea Selatan yang sesungguhnya. Oya, para ekspat Korea Selatan biasanya hanya mau makan di rumah makan yang asli milik orang Korea, karena mereka sudah sangat mengenal rasa khas makanan mereka. Sedangkan saat ini di mana-mana banyak juga resto ala Korea yang dibuat oleh orang Indonesia, yah… tentu saja rasanya sudah disesuaikan sama lidah Indonesia, dan bahan-bahan yang digunakan pun berbeda kualitasnya. Hehehe.
Sebenarnya apa bedanya masakan Korea dengan masakan Indonesia? Hmmm… Nggak jauh beda sih. Karena masih sama-sama di wilayah Asia, masakan Korea pun masih banyak menggunakan bumbu-bumbu yang sama dipakai di dapur ibu kita. Sisanya, bisa didapatkan di supermarket-supermarket yang menjual produk-produk impor. Untungnya di dekat rumah saya ada supermarket yang cukup lengkap, jadi nggak susah kalau ingin mencoba masak sendiri masakan ala Korea. Beberapa supermarket Korea yang menjual bahan-bahan makanan khas Korea di Jakarta misalnya, ada Mu Gung Hwa, Lotte, dan di Bandung ada Supermarket Setiabudhi atau KoreanMart. Saya yakin sih di supermarket lain juga banyak kok.
Resep-resep masakan Korea tentunya sudah banyak di internet, tinggal googling aja. Salah satu yang paling saya suka sih resep-resepnya Maangchi. Nah, kita bisa bikin sendiri di rumah – asal bumbunya sama, cara masaknya ngikutin aturannya, tentunya nggak susah kok. Saya aja sering bikin sendiri.
Jadi sebagai gambaran, ini beberapa bahan-bahan masakan Korea yang wajib dimiliki di dapur, kalau kamu berminat untuk membuat sendiri masakan ala Korea:
-
Bawang daun, bawang putih, bawang bombay
Trio bawang ini sepertinya menjadi trio wajib di dapur Korea. Soalnya memang paling banyak digunakan di hampir semua masakan, terutama si bawang putih. Mirip-mirip juga kan dengan kebutuhan masak di Indonesia… Hehehehe. Memang bawang putih lebih banyak digunakan, dan jangan heran kalau melihat orang Korea suka sekali makan bawang putih mentah atau yang dibikin acar. Karena selain sehat, bawang putih juga bikin gurih lho. Nah, nggak susah kan nyarinya? -
Kochujang
Kochujang ini adalah pasta cabe merah. Yah, semacam saos sambel lah, tapi sebagai bumbu masakan, bukan sambel buat cocolan kaya di Indonesia. Terbuat dari cabe merah kering yang dihaluskan dan ditambahi bumbu macem-macem sehingga rasanya lebih manis. Nah, kochujang ini dipakai di hampir semua masakan juga, terutama kimchi, Kimchi Jjigae, atau masakan lain yang berwarna merah. -
Kochukaru
Kalau ini juga cabe giling tapi versi bubuk. Yap, seperti bubuk cabe. Jauh lebih pedas, dan juga digunakan di banyak resep masakan Korea. -
Minyak wijen
Rasanya nggak ada masakan Korea yang nggak pake minyak wijen, Mungkin itu sebabnya bau dan rasanya khas sekali ya. -
Vegetable oil / minyak goreng
Disarankan sih pake olive oil aja, karena lebih sehat. Tapi canola oil juga bagus kok. -
Kecap asin / soy sauce
Kalau di Indonesia orang lebih banyak pake kecap manis, nah kalo di Korea, kecap asin yang lebih berkuasa. Jangan heran kalau orang Korea lebih mengenal soy sauce sebagai kecap asin, bukan kecap manis seperti di negara kita ya, hehehe.
Untuk daging, orang Korea lebih banyak menggunakan daging babi. Ya, karena memang di Korea lebih banyak non-muslim, jadi tidak heran kalau di Korea Selatan harga daging babi paling murah dibandingkan daging ayam, sapi atau kambing. Kalau kamu berkunjung ke Korea Selatan, harap diperhatikan ya, jangan salah memilih daging terutama buat para muslim. Kalau kamu ingin mencoba memasak sendiri resep ala Korea, tentu saja dagingnya bisa diganti sesuai selera.
Oiya, salah satu jenis sayuran yang paling sering digunakan di masakan Korea adalah bayam. Bayam yang digunakan oleh orang Korea biasanya adalah bayam horenso. Jangan khawatir, di supermarket sekarang sudah banyak dijual kok, cari aja di bagian sayuran organik / organic vegetables.
Nah minimal dengan bumbu-bumbu dan bahan dasar itu, kamu sudah bisa berkreasi dengan resep masakan ala Korea. Memang, saya sarankan sih kamu cobain dulu rasa masakan aslinya – di rumah makan Korea yang asli ya – sehingga kamu bisa rasakan bagaimana citarasa masakan yang seharusnya. Beberapa rumah makan Korea yang paling saya suka bisa dibaca ulasannya di sini ya, ada Han Kuk Gwan, Myeong Ga, dan Seorae yang semuanya berlokasi di Jakarta dan Bandung.
Selamat menikmati masakan Korea, dan kalau sudah berhasil masak sendiri, bagi-bagi ke saya ya… Hehehehe 🙂
Jadi inget punya kochujang banyak belum dipake hahahaha~
cobak masakin akuuu sekali2 laaahh 😛