Tentang Teknologi, Perubahan, Transportasi, dan Kota Bandung
Perkembangan transportasi di kota Bandung, tempat saya tinggal sekarang ini – sudah jauh sedemikian pesat dibandingkan waktu pertama kali saya pindah ke sini, hampir 17 tahun yang lalu. Waktu itu, saya masih anak sekolah ingusan, yang terpana melihat jalanan kota yang dipenuhi pohon-pohon rindang di tiap sisi jalan. Kendaraan bermotor masih dalam jumlah yang pas sehingga sama sekali tidak ada kemacetan di ruas jalan manapun.
Yah, itu dulu. Bandung sekarang ini, di penghujung tahun 2016, sudah jauh berubah. Jalanan sudah menjadi semakin padat. Kendaraan bermotor sudah tak terhitung buat saya jumlahnya (ya kalau mau hitungan pastinya sih kayanya kudu nanya ke DLLAJR deh). Oleh karena itu, alat transportasi umum seakan sudah tidak mampu melayani kebutuhan masyarakat. Tidak heran kalau penggunaan kendaraan pribadi pun meningkat. Belum lagi daerah-daerah yang tidak terjangkau transportasi umum – seperti daerah tempat tinggal saya sekarang ini.
Saya ceritakan sedikit ya, tentang Ciumbuleuit, daerah tempat tinggal saya. Ciumbuleuit adalah sebuah daerah yang bentuknya sebenarnya adalah kaki bukit. Dari ujung jalan Cihampelas, kamu harus nanjak sampai ke pundak Ciumbuleuit – atau yang dikenal sebagai Punclut. Setelah Punclut, praktis nggak ada apa-apa lagi, selain jalan pintas menuju gunung Tangkuban Perahu dan Lembang.
Tapi kampung Ciumbuleuit ini super ramai penduduknya. Pertama, karena jaman dulu, area Ciumbuleuit atas adalah area pemukiman para pejabat negara. Ada juga para ekspatriat yang tinggal di sini. Dan tentu saja, ada juga ada mahasiswa perantau – seperti saya – yang menjadi penghuni sementara selama bertahun-tahun masa kuliah, karena di Ciumbuleuit jugalah ada kampus utama Universitas Katolik Parahyangan, kampus saya. Jadi nggak heran kan kalau Ciumbuleuit ini beragam banget penduduknya. Dan lebih kerennya lagi, angkot hanya beroperasi sampai pukul 6 sore.
Ya. Angkutan umum di jalan Ciumbuleuit yang cuma sejalan ini hanya tersedia dari subuh sekitar pukul 4.30 sampai pukul 6 sore. Setelah itu, harus mengandalkan kendaraan pribadi, atau tukang ojek. Yap, tukang ojek berkuasa banget. Tapi kan nyari tukang ojek yang lewat di depan Unpar di waktu malam itu harap-harap cemas banget. Makanya dulu jaman kuliah saya males banget kalo kudu keluar malam. Nggak ada kendaraan.
Untungnya sekarang udah ada layanan uberMOTOR di Bandung. Pasti kamu udah pernah denger dong. Iya, salah satu layanan Uber. Aplikasi pengguna transportasi berbasis online ini nggak cuma menghadirkan kendaraan roda empat, tetapi juga motor roda dua. Belum lama sih launchingnya di Bandung, mungkin beberapa minggu yang lalu.
Kemarin-kemarin saya sempet lihat di Twitter, ternyata untuk kota Bandung ini sedikit spesial lho. Klau di kota-kota lain, layanan uberMOTOR itu menggunakan seragam berwarna hitam khas Uber, kalo di Bandung, seragamnya berwarna biru! Kenapa? Karena Biru Itu Bandung. Iya, warna biru identik dengan lambang kota bandung ini. Liat aja seragam kesebelasan sepakbola Persib Bandung. Logo kota juga bernuansa biru. Nggak heran kalau uberMOTOR pun menggadangkan campaign #BiruItuBandung di kota ini.
Layanan uberMOTOR ini emang sangat membantu saya sih di keseharian. Soalnya saya kan nggak punya kendaraan pribadi, nggak bisa nyetir mobil atau naik motor juga (kasian ya), jadi ya alat transportasi saya sehari-hari kudu mengandalkan kendaraan umum. Kalau naik angkot atau taksi, masalahnya adalah di jalanan Bandung yang semakin padat nih. Lama ngantrinya. Nah dengan adanya uberMOTOR sekarang, saya bisa nyelip-nyelip di jalanan. Nggak pake repot nunggu tukang ojek lewat juga, hehehe. Cukup pesan lewat aplikasi Uber, bisa dadakan, bisa juga dijadwal.
Mencari tukang ojek online alias driver uberMOTOR ini benar-benar gampang. Tinggal unduh aplikasi Uber di smartphone, nyalakan lokasi/GPS, maka ketika kita buka aplikasinya akan muncul tanda di mana saja terdapat driver uberMOTOR yang standby menanti orderan. Masukkan alamat penjemputan, order, dan voila, datanglah bapak driver uberMOTOR yang gagah dengan seragam birunya. Ongkos tarifnya sesuai jauhnya jarak yang kita tempuh sampai tujuan. Bayarnya pun bisa pakai kartu kredit, atau cash langsung. Nggak pake ribet.
Bisa juga dapet promo gratisan naik uberMOTOR. Cara yang paling gampang sih sekarang ini ikutan kontes #BiruItuBandung dari uberMOTOR aja. Tinggal pesen uberMOTOR buat sarana transportasi kamu, trus poto selfie ama bapak drivernya yang pakai atribut biru-biru itu, posting deh di Twitter atau Instagram kamu dengan hashtag #BiruItuBandung. Jangan lupa menton juga akun @uber_IDN. Kontes ini berlangsung cuma sampai 31 Desember 2016 sih, dan pemenangnya bisa dapetin Uber credit sebesar Rp 500,000! Wak, bisa berkali-kali naik uberMOTOR gratis tuh!
Biasanya saya menggunakan layanan uberMOTOR ini saat mau berangkat ke kantor pagi-pagi. Maklum, suka susah banget berangkat pagian. Jadi kalau udah mepet jam masuk kantor, saya ngandelin driver uberMOTOR yang cekatan untuk membawa saya dari Ciumbuleuit (Bandung utara) sampai daerah Pasirkoja (Bandung barat). Jauh ya? Iya. Tapi saya nyaman dan tenang soalnya driver uberMOTOR saya biasanya sopan, ramah, dan cekatan banget tanpa perlu melanggar aturan-aturan lalu lintas. Malah saya pernah dikasih permen pelipur lara juga oleh pak driver uberMOTOR waktu kejebak macet bareng, hehehe.
Saat ini memang saya lihat sih masih sedikit driver uberMOTOR yang menggunakan atribut biru-birunya #BiruItuBandung, karena saya paham masih ada sedikit konflik antara ojek online dengan pemain lama alias ojek pangkalan. Tapi saya yakin sih, lambat laun, semua orang akan menyadari betapa pentingnya perubahan demi hal yang lebih baik, demi Bandung yang lebih nyaman. Kemajuan teknologi memang membawa perubahan, dan bagi sebagian orang hal itu tentu tidak mudah. Tapi kalau membawa kebaikan, berarti sudah saatnya kita ikut berubah, bukan?
Seperti Bandung yang selalu berubah, dari waktu ke waktu. Bandung itu kota yang indah, dan saya harap, akan selalu nyaman untuk menjadi tempat tinggal saya dan semua orang. Dengan adanya transportasi yang nyaman dan praktis seperti uberMOTOR, saya yakin perubahan itu akan menjadikan semuanya lebih baik. Seperti warna biru yang teduh dan menenangkan. Biru itu Bandung.
Waksss … Rumah makan Legoh :9
ahahahahahak iya dong sekalian promosi lapak sendiri :3
wow.. di Bandung udah ada uberMOTOR mantap nih.. cobain ah
yuk dapetin gratisannya!
Dulu kalau keluar malam atau masih di jalan aku suka cemas dan worry. Tapi kalau naik uberMOTOR kayak gini lebih secure ya karena identitasnya jelas.
iya ya teh, udah gitu ramah2 pula jadi nyaman 😀
Teh, aku mau ke Legoh gagal mulu ih. Oke nanti pake UBer kesananya 😀