Random

Mengenal UMAMI dan MSG

Posted on in Random

Saya selalu merasa beruntung tinggal di Indonesia yang punya keragaman kuliner. Di sini, dari Sabang sampai Merauke punya beragam makanan yang rasanya berbeda-beda, khas, dan juga penuh dengan akulturasi budaya. Nggak percaya? Coba aja Mie Aceh yang rasanya khas dengan bumbu rempahnya. Padahal kita tahu sejarah mie itu berasal dari Cina. Atau Soto yang tiap propinsi jenisnya berbeda. Rendang, gudeg, garang asem, … wah nggak bakal habis seharian ngomongin kuliner Indonesia nih, hehehe. Semuanya enak, kaya rasa, dan punya nilai gizi yang berbeda-beda. Tinggal disesuaikan aja sama selera.

Kenapa semua makanan itu bisa terasa enak? Karena ada satu rasa yang suka terlewatkan dari benak kita, yaitu UMAMI. Apa itu rasa umami? Hmmmm untuk simpelnya sih, UMAMI itu GURIH. Rasa gurih yang terbentuk dari glutamat – kandungan alami yang terdapat di bahan pangan seperti kedelai (tempe, kecap), keju / susu, daging, dan lain-lain. Nah, rasa umami inilah yang bikin masakan-masakan yang kita kenal tidak hanya terasa manis atau asin, tapi juga gurih dan lezat.

Mengkaji Rasa Umami

Minggu lalu saya berkesempatan mengikuti acara blogger gathering “Eat Well Live Well” bersama Ajinomoto dan Dream.co.id yang menghadirkan narasumber Prof. Purwiyatno Hariyadi, profesor Ilmu dan Teknologi Pangan di IPB yang juga merupakan Senior Scientist di Southeast Asian Food & Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center. Beliau juga Vice Chairperson di Codex Alimentarius Commision FAO/WHO. Seneng banget bisa ikutan acara ini, karena Prof. Purwiyanto menjabarkan tentang rasa UMAMI ini mulai dari sejarahnya sampai kandungan-kandungan yang terdapat di dalamnya.

Prof. Purwiyatno menjelaskan tentang pangan dan rasa

Jadi pada tahun 1908, Dr. Kikunae Ikeda dari Jepang menemukan rasa umami dari ekstrak rumput laut Jepang atau kombu. Sejak itu beliau terus meneliti tentang rasa umami dengan berbagai bahan pangan hingga akhirnya pada tahun 1985, Rasa Umami diakui oleh kalangan ilmiah dunia sebagai “Rasa Dasar ke-5”, berdampingan dengan rasa asin, manis, asam, dan pahit. Bahkan menurut penelitian, telah ditemukan beberapa tren terbaru tentang Umami, antara lain:

  1. Umami bisa memperbaiki pola makan supaya lebih teratur dan tidak berlebihan
  2. Umami meningkatkan kualitas hidup pasien manula di Rumah Sakit
  3. Umami meningkatkan kualitas citarasa makanan Rumah Sakit
  4. Umami membantu diet rendah garam

Nah, rasa umami ini kadang terlupakan padahal ini kunci enaknya masakan. Komponen utama yang menciptakan rasa umami dalam makanan adalah asam amino glutamat, dan salah satu sumber rasa umami adalah MSG atau monosodium glutamat. Kalo rasa manis diberikan oleh gula, rasa asin diberikan oleh garam, naahh rasa UMAMI ini diberikan oleh MSG, atau yang lebih sering dikenal sebagai micin. Ini nih yang jadi kontroversial. Banyak yang bilang kalo micin itu berbahaya, bikin bego. Waduh. Bener nggak sih? Weits, jangan langsung percaya gitu aja. Musti cek dulu nih kebenarannya.

Dari penjabaran Prof. Purwiyatno, para ahli teknologi pangan dari seluruh dunia yang telah meneliti MSG sejak tahun 1968 sampai sekarang telah menyimpulkan bahwa MSG itu nggak berbahaya, gaes! Justru MSG itu penting buat memberikan rasa umami di setiap masakan. Memang, dalam beberapa bahan makanan sudah mengandung rasa umami, tapi MSG memperkuat rasa itu. Contohnya gini deh. Kamu tahu kalo wortel itu rasanya manis kan. Nah, tetep aja pas dimasak, kalian nambahin gula ke dalam bumbu tumisan. Nah sama aja. Tempe juga mengandung rasa umami, tapi bakal terasa lebih enak kalo ditambahin MSG, gitu lho.

Sama seperti gula dan garam, MSG juga aman dikonsumsi. Tetapi tetep aja kan, yang namanya sesuatu yang berlebihan itu nggak baik. Iya, kalo kamu makan makanan yang mengandung gula terlalu banyak juga bakal sakit. Makan makanan yang asin mulu juga bakal kena darah tinggi. Jadi yakonsumsi gula, garam, dan MSG juga sebaiknya yang wajar-wajar aja lah ya.

Mencicipi Rasa Umami Dalam Cooking Class

Dalam acara gathering “Eat Well Live Well” di Kapulaga Resto ini juga ada Dhatu Rembulan dan Chef Deny Gumilang yang menjadi pembicara. Mbak Dhatu menceritakan pengalamannya dengan MSG yang memberikan rasa gurih pada masakannya, dan bahkan aman dikonsumsi oleh anak-anak. Jadi jangan takut dibilang “kebanyakan micin jadi bego” ya gaes. Istilah “generasi micin” yang terkesan merendahkan itu sebaiknya dicuekin aja hehehe.

Chef Deny mengajarkan cara memasak Chicken Steak

Lebih seru lagi, Chef Deny Gumilang ikut mendemonstrasikan memasak makanan dengan Ajinomoto. Udah pada tau dong merk penyedap rasa ini ya. Ajinomoto (MSG) sebagai sumber rasa UMAMI, karena mengandung 78% glutamat, 12% sodium, dan 10% air. Sebagai MSG yang mempunyai sejarah paling panjang karena sudah diproduksi sejak tahun 1909 (sudah lebih dari 100 tahun), Ajinomoto mempunyai standar kualitas internasional karena sudah memiliki beberapa sertifikat mutu yang diakui dunia dan juga memiliki sertifikat halal dari MUI yang selalu diperpanjang setiap 2 tahun sekali.

Di acara talkshow tersebut, Chef Deny Gumilang membuat dua menu, yaitu Mie Kocok Bandung dan Chicken Steak Sambal Matah. Waduuhh seru banget, sampe teman-teman blogger pun sibuk merekam video cara masaknya hehehe. Saya? Saya sih nunggu sampai masakannya jadi dan ikut mencicipi dengan bahagia. Enak nggak? Ya jelas dong! Terbukti deh, masakan yang ditambah penyedap rasa Ajinomoto, rasanya lebih mantep gurihnya.

Mie Kocok Bandung dan Chicken Steak Sambal Matah hasil kreasi Chef Deny

Lomba Plating Makanan!

Nggak cuma demo masak dari Chef Deny aja. Para peserta acara ini juga ditantang oleh Chef Deny untuk menyusun makanan alias plating dengan bahan-bahan makanan yang sudah disediakan. Menu yang disajikan adalah Chicken Milanese, yaitu dada ayam panir yang disajikan dengan saus barbecue, sayuran rebus dan kentang goreng. Hmmm, kita musti menata makanan-makanan itu bagaikan seorang chef nih. Susah juga lho, karena kita harus menampilkan makanan supaya tampak menarik untuk dimakan.

Alhamdulillah, ternyata plating ala saya terpilih sebagai juara ketiga! Hehehe. Bersama Demia yang menjadi juara dua dan Widya Herma yang menjadi juara satu, saya mendapat hadiah glass bakeware yang berguna banget buat masak-masak di rumah. Hihihi seru juga ya.

Plating Chicken Milanese karya saya berhasil jadi juara ketiga lho!

Rasanya saya jadi dapet banyak ilmu nih setelah mengikuti acara talkshow “Eat Well Live Well” bersama Ajinomoto. Belajar tentang gizi pangan, rasa umami, dan juga pengetahuan tentang MSG yang ternyata aman dikonsumsi dan nggak bikin bego, hehehe. Plus, belajar masak bareng Chef Deny dan juga plating makanan. Ah, seharusnya acara kaya gini digelar sering-sering ya!

Terima kasih ya Ajinomoto yang sudah mengundang saya untuk ikut keseruan talkshownya. Saya tunggu ajakan untuk belajar tentang rasa lebih lanjut lagi!

Terima kasih Ajinomoto dan Dream.co.id yang sudah mengajak saya dalam blogger gathering ini!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *