Siap Menghadapi Banjir Yuk!
Sejak tanggal 1 Januari 2020 kemarin, Indonesia diguyur hujan yang lumayan lebat. Nggak heran kalau di beberapa daerah sampai kebanjiran. Jakarta, ibukota kita tercinta pun nggak luput dari bencana ini. Nggak cuma karena posisi Jakarta yang memang rendah karena dekat dengan laut, tapi juga karena daerah resapan air di Jakarta pun sudah sangat minim. Karena sistem saluran air di negara kita ini memang masih kacau balau, jadi ya bencana banjir nggak dapat dihindari lagi.
Saya bersyukur sih nggak tinggal di daerah yang rawan banjir. Karena daerah tempat tinggal saya sekarang memang relatif lebih tinggi dibandingkan tempat lain. Tapi terkadang aliran air dari dataran tinggi pun membuat saya jadi was-was karena lumayan deras juga. Kalau terseret arus kan sama juga bahayanya ya.
Musim hujan ini masih akan berlangsung sampai dua bulan ke depan, jadi kita tetap harus waspada dengan adanya berbagai kemungkinan. Dari beberapa (banyak sih) artikel yang saya baca, juga dari sharing informasi dari teman-teman dan netizen, ada beberapa tips yang sepertinya oke juga untuk saya bagikan di sini ya. Barangkali ada teman-teman yang tinggal di daerah rawan banjir, tidak ada salahnya untuk mengantisipasi bencana kan.
-
- Siapkan berkas surat-surat berharga di satu tempat yang aman, mudah diakses / diamankan, dan tahan air.
Paling aman sih masukin semua berkas ke dalam satu tas koper dan taruh di brankas atau bagian atas lemari yang mudah dijangkau. jadi begitu kondisi banjir sudah mengkhawatirkan, bisa langsung diambil untuk dievakuasi.
- Siapkan berkas surat-surat berharga di satu tempat yang aman, mudah diakses / diamankan, dan tahan air.
- Stok makanan kering dan minuman
Saat musim hujan tiba, biasanya teman-teman saya yang tinggal di daerah rawan banjir mulai nyetok makanan dan minuman di rumahnya, karena kalau udah kebanjiran kan susah juga mau pergi-pergi ya. Jadi biskuit, oats, roti, makanan kalengan, dan mie instan biasanya jadi pegangan. - Tempatkan hewan peliharaan di tempat yang kering dan aman
Ada beberapa berita menyedihkan mengenai hewan-hewan peliharaan yang terjebak banjir saat pemiliknya sedang liburan. Ada yang dirantai di pagar sehingga harus diselamatkan oleh petugas damkar, ada ikan-ikan koi yang hanyut ke rumah tetangga, atau ular yang terseret arus. Harus diingat, bahwa saat kita berkomitmen untuk memelihara hewan, kita harus memperlakukan mereka dengan baik seperti anggota keluarga kita sendiri. Jadi sudah semestinya kita juga memikirkan bagaimana nasib hewan-hewan peliharaan ini saat terjadi bencana banjir.
- Simpan nomor-nomor darurat
Ada beberapa nomor darurat yang harus kamu simpan supaya mudah dihubungi saat terjadi bencana. Antara lain:
– Ambulans (118 atau 119); untuk Provinsi DKI Jakarta (021-65303118)
– Pemadam kebakaran (113)
– Polisi (110)
– SAR/BASARNAS (115)
– Posko bencana alam (129)
– PLN (123) - Siapkan powerbank dan isi daya baterai ponsel dan lampu darurat
Biasanya saat terjadi hujan deras dan ancaman banjir sudah melanda, pihak PLN akan mematikan listrik di daerah tersebut untuk menghindari terjadi bahaya setrum. Kadang juga banjir merendam gardu listrik sehingga tidak dapat digunakan. Oleh karena itu, jangan lupa untuk mengisi daya (charge) baterai ponsel agar selalu bisa dihubungi dan menghubungi pihak-pihak yang bisa memberikan bantuan. Kalau punya lampu darurat, jangan lupa untuk selalu diisi dayanya agar bisa digunakan saat mati lampu.
Tentu saja yang terpenting adalah kita selalu waspada dan menghindari bencana banjir dengan selalu memperhatikan lingkungan sekitar kita. Semoga kita semua selalu selamat dan terhindar dari bencana ya. Stay safe, teman-teman!